Translate

Senin, 19 Januari 2015

sap appendisitis



SATUAN ACARA PENYULUHAN
APPENDISITIS

Topik Penyuluhan                     : Appendisitis  
Hari/ Tanggal Penyuluhan        :  Kamis,  10 April 2014
Tempat Penyuluhan                  :  Ruang 21  RSU Dr. Saiful Anwar Malang 
Waktu Penyuluhan                   :  30 Menit
Sasaran                                     :  Keluarga pasien Ruang 21 RSU Dr. Saiful Anwar Malang

A.      LATAR BELAKANG
          Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (appendiks). Infeksi ini dapat mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan.
          Tindakan pengobatan terhadap appendiks dapat dilakukan dengan cara operasi (pembedahan ).  Pada operasi appendiks dikeluarkan dengan cara appendiktomy yang merupakan suatu tindakan pembedahan  membuang appendiks ( Puruhito ; 1993).
          Adapun permasalahan yang mungkin timbul setelah dilakukan tindakan pembedahan antara lain : nyeri, keterbatasan aktivitas, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, kecemasan potensial terjadinya infeksi (Ingnatavicus; 1991).
          Dengan demikian peranan perawat dalam mengatasi dan menanggulangi hal tersebut sangatlah penting dan dibutuhkan terutama perawatan yang mencakup empat aspek diantaranya : promotif yaitu memberikan penyuluhan tentang menjaga kesehatan dirinya dan menjaga kebersihan diri serta lingkungannya.

B.       TUJUAN UMUM
            Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat memahami dan mengerti tentang appendisitis.

C.      TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat :
1.      Peserta mengerti dan memahami pengertian dari appendisitis dengan benar.
2.      Peserta mengerti dan memahami penyebab appendisitis.
3.      Peserta mengerti dan memahami tanda dan gejala appendisitis
4.      Peserta mengerti dan memahami penatalaksanaan pada appendisitis
5.      Peserta mengerti dan memahami komplikasi dari appendisitis
6.      Peserta mengerti dan memahami pencegahan appendisitis

D.      METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

E.       MEDIA
Leaflet dan LCD



KEGIATAN

No.
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Media
1
Pendahuluan
5 menit
1.      Perkenalan
2.      Mengemukakan latar belakang pokok materi yang akan disampaikan
3.      Menggali pengetahuan dan mengajukan pertanyaan
1.      Mendengarkan
2.      Menjawab pertanyaan

2.
Penyajian
10 menit
Menjelaskan :
1.Pengertian appendisitis
2.Penyebab appendisitis
3. Tanda dan gejala appendisitis
4.Pencegahan appendisitis
5.Penatalaksanaan appendisitis
6.Komplikasi appendisitis
Mendengarkan Penjelasan
·         Leaflet
·         Power Point

3.
Evaluasi
10 menit
1.    Menegaskan kembali materi yang telah disampaikan
2.    Menanyakan kembali hal-hal yang penting
3.    Menjawab pertanyaan
1.      Mendengarkan
2.      Menjawab
3.      Bertanya
·     Leaflet
·     Power Point
4.
Penutup
5 menit
1.    Menarik kesimpulan
2.    Salam penutup
1. Memperhatikan
2. Menjawab salam







KRITERIA EVALUASI
  1. Evaluasi Struktur
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang 21
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
  1. Evaluasi Proses
·      Peserta antusias terhadap meteri penyuluhan
·      Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
·      Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
  1. Evaluasi Hasil
·         Peserta mengetahui pengertian appendisitis

MATERI PENYULUHAN
“APPENDISITIS”

A.      DEFINISI
Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (appendiks). Infeksi ini dapat mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan.
Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997).
Appendisitis adalah tersumbatnya lumen oleh karena benda asing, fekolit, tumor atau parasit. Mukosa mengekskresi cairan dibawah penyumbatan, tekanan intraluminal meningkat, mukosa mengalami hipoksia dan menimbulkan dan menimbulkan tukak dan bakteri menyerang dinding sehingga terjadi peradangan.
Appendicitis adalah suatu peradangan yang mengenai seluruh lapisan dinding organ appendik/umbai cacing (usus buntu).

B.       ETIOLOGI
Terjadinya apendisitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun terdapat banyak sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini.
1.      Penyumbatan / obstruksi pada lumen apendik.
Ø  Penyumbatan feces yang jeras.
Ø  Penyumbatan biji-bijian.
Ø  Tumor
Ø  Adanya jaringan yang rusak.
Ø  Edema (pembengkakan).
2.      Inflamasi / pembengkakan pada lumen apendik.
3.      Infeksi kuman yersinia.


C.      TANDA DAN GEJALA
·           Rasa nyeri biasanya terjadi pada daerah perut bagian kanan bawah.
·           Biasanya demam ringan
·           Mual, muntah
·           Anoreksia, malaisse (penurunan nafsu makan)
·           Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
·           Spasme otot
·           Konstipasi, diare
·           Pada bayi akan gelisah, mengantuk dan anoreksia.

D.      PENCEGAHAN
Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah mengkonsumsi makanan yang kaya serat, karena akan membantu melunakkan makanan sehingga tidak menginap terlalu lama di dalam usus besar. Hal itu dapat mencegah sebagian sampah makanan nyasar ke dalam usus buntu. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa diperkecil.
Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk kehidupan bakteri ‘baik’ di dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri patogen (yang menimbulkan penyakit). Karena itu, banyak mengkonsumsi makanan berserat juga membantu menunjang perkembangan bakteri ‘baik’. Sehingga pencernaan dan tubuh kita akan lebih sehat, karena lebih banyak terdapat bakteri baik dari pada bakteri patogen di dalam usus.

E.       PENATALAKSANAAN
·      Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan
·      Antibiotik  dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan
·      Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan.
·      Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.
(Brunner & Suddart, 1997)


F.       KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita dengan  appendisitis adalah:
a.    Perforasi
Terjadi pada 20% pasien anak-anak dan orang yang lanjut usia berupa rasa sakit yang bertambah, demam tinggi, rasa nyeri yang menyebar dan jumlah leukosit yang tinggi merupakan tanda kemungkinan perforasi.
b.    Peritonitis
Difus atau umum, peritonitis ini merupakan salah satu akibat perforasi. Peritonitis disertai rasa sakit yang hebat, rasa nyeri, kembung, demam dan keracunan.
c.    Abses appendiks
Ini merupakan sebab lain perforasi terasa suatu masa lunak dikuadran kanan bawah atau didaerah pelvis. Masa ini mula-mula berupa flegmon tetapi dapat berkembang menjadi rongga yang mengandung nanah.
d.   Pileflebilitis (tromboflebitis septic vena portal)
Akan mengakibatkan demam yang tinggi panas dingin menggigil dan ichterus.
e.    Pada laki-laki dibedakan dengan batu ginjal, hidronefrosis, enteritis regional acut, torsi dan trangulasi testis kanan, epididimis kanan.
f.     Pada wanita dibedakan salfingitis, ruptur folikel graff kanan, pielitis kanan pada wanita hamil, degenerasi merah di mioma uteri.
g.    Pada anak-anak dibedakan dengan simplek acut gastroenteritis, adenitis kelenjar mesenterium dan invaginasi.







DAFTAR RUJUKAN

1.      Price, SA, Wilson, LM. .1994. Patofisiologi Proses-Proses Penyakit, Buku Pertama. Edisi 4. Jakarta:. EGC.

2.      Smeltzer, Bare .1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & suddart.  Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar