Translate

Minggu, 18 Januari 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Penyakit MERS dan Virus MERS-CoV



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Penyakit MERS dan Virus MERS-CoV


Penyuluh                     : Feri Dwi Setyawan
Topic                           : Penyakit MERS dan Virus MERS-CoV
Pokok bahasan            : Cara Penanganan penyakit mers
Sasar                            : jemah haji
Tempat                        : Asrama haji
Hari / Tanggal             : Rabu, 23 September 2014
Waktu                         : 40 menit
Media                          : Livlet, ppt, poster
Metode                        : Ceramah, Livlet, Diskusi,poster vidio

       I.            Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Jemaah haji dapat memahami dan mengerti tentang penyakit Mers dan virus Mers-coV
    II.            Tujuan Kusus.
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Jemaah haji dapat memahami tentang:
·         Pengertian penyakit mers,
·         Penyebab penyakit mers,
·         Gejala dan penularan,
·         Penanganan penyakit mers,
·         Cara penularan mers,dan
·         Pencegahan mers,

Kegiatan penyuluhan
Tahap Kegiatan
Kegiatan perawat
Kegiatan pasien
Media
1.      Pembukaan
Waktu
5 menit
·     Memberi salam
·     Menjelaskan tujuan pembelajaran
·     Mengali sejauh mana pengetahuan klien
·   Menjawab salam
·   Mendengarkan dan memperhatikan
·   Menjawab pertanyaan perawat
Diskusi
Ceramah
2.     materi
waktu
20 menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
1)    Pengertian penyakit mers,
2)   Penyebab penyakit mers,
3)   Gejala dan penularan,
4)   Penanganan penyakit mers,
5)   Cara penularan mers,dan
6)   Pencegahan penyakit mers.

Menyimak ,mendengarkan, berperan aktif (mengajukan pertanyaan bila belum jelas)

Ceramah,
Diskusi,

3.     penutup
waktu
15 menit
Evaluasi :
Meminta kepada ibu-ibu untuk menjelaskan, menyebutkan atau mempraktekkan kembali mengenai:

1)      Pengertian penyakit mers,
2)   Penyebab penyakit mers,
3)   Gejala dan penularan,
4)   Penanganan penyakit mers,
5)   Cara penularan mers,dan
6)   Pencegahan penykit mers






Penutup :
  Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam

1.   Menjawab pertanyaan
2.   Melakukan intruksi perawat
3.   Berperan aktiv jika ada yang belum jelas
4.   Menjawab salam penutup
Tanya jawab
Diskusi





MATERI PENYULUHAN
1.         PENGERTIAN
MERS adalah penyakit yang disebabkan oleh Corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov)
MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan sampai berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, MERS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov), Virus ini berbeda dengan corona virus lain yang telah ditemukan sebelumnya, sehingga kelompok studi corona virus dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan bahwa novel corona virus tersebut dinamakan sebagai MERS-Cov.
Virus MERS-Cov ini tidak sama dengan corona virus penyebab penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada kelelawar.
Insiden MERS pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi. Penyakit MERS ini juga biasa disebut sebagai flu Arab. Pada kurun waktu tiga bulan, sejak April sampai dengan Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus dengan 38 kematian
MERS menyerang saluran pernapasan yang menyerupai sakit flu biasa, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, dan bersifat akut. Sebagian besar penyakit MERS dilaporkan terjadi pada usia di atas 50 tahun dan sebagian besar terjadi pada laki-laki.

2.         GEJALA DAN PENULARAN
Penyakit mematikan yang satu ini disebabkan oleh virus Corona MERS (Middle East respiratory syndrome coronavirus). Virus ini sudah mulai menyerang di Arab Saudi. Pasalnya, virus MERS yang belum ada obatnya ini sudah banyak menelan korban.
Virus MERS hampir sama dengan virus SARS Corona, hanya saja virus MERS lebih mematikan. Angka kematian akibat virus MERS sebesar 50% dan untuk SARS hanya 10%.
Dr H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, menjelaskan bahwa virus MERS ini memiliki tingkat kematian cukup tinggi dan penularannya cukup cepat.
Sampai saat ini, infeksi MERS sudah menyerang di berbagai negara terutama di Kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan masih banyak lagi. Virus MERS baru diketahui pada tahun 2012 dan belum ada vaksinnya.
Menurut, Dr Ari bahwa ciri-ciri seseorang terkena virus MERS itu hampir sama dengan penyakit flu biasa. Karena hanya pemeriksaan medis saja virus MERS bisa diketahui.
Ciri-ciri penyakit akibat virus MERS, meliputi :
1.         Penderita mengalami gangguan pernapasan, seperti nafas pendek.
2.         Mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius yang disertai gangguan pernapasan.
3.         Batuk-batuk dan bersin.
4.         Mengalami pneumonia dan gagal ginjal.
5.         Merasakan sakit di bagian dada.

Penyakit MERS dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat melalui kontak langsung melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin, maupun secara tidak langsung melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus MERS-Cov.
Virus MERS lebih mudah menginfeksi orang yang mempunyai kekebalan tubuh rendah, misalnya lanjut usia, anak-anak kecil, orang yang sedang dalam perjalanan. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan Anda.
Jumlah korban dari virus MERS di Arab Saudi sebesar 339 kasus. Jadi, bagi Anda yang ingin berencana ke Arab Saudi selalu perhatikan kesehatan Anda.
Sebagian besar orang yang terinfeksi MERS-Cov berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat dengan gejala-gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang.
Gejala-gejala dari penyakit ini dapat dan mudah kita ketahui, kalau ada yang merasakan hal tersebut ada baiknya segera melaporkan dan prikasa ke Rumah Sakit yang terdekat sekitar lokasi anda. Untuk berkonsultasi tentang penyakit yang dialami , karena penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang serius dan tidak ada pengobatan yang ditemukan sampai saat ini.

Virus ini dapat menular antar manusiasecara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya dapat melalui :
1.      Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2.      Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak dekat dengan penderita.
Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga diinvestigasi.

3.         CARA AGAR TERHINDAR
Jika Anda ingin berpergian ke Arab Saudi, entah itu untuk umroh ataupun liburan sebaiknya Anda untuk tetap waspada penularan virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Saat ini Arab Saudi sedang gencar-gencarnya membuat peringatan tentang bahaya virus tersebut. Virus ini belum ditemukan obat untuk mengatasinya sehingga sudah 69 korban meninggal. Sementara 194 orang dinyatakan positif terkena virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Cara agar terhindar dari virus Corona MERS:
1.         Melaksanakan Perilaku Hidup Sehat
2.         Usahakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik. Segera demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
3.         Lindungi diri dari penularan
4.         Lindungi diri Anda dari virus penyakit yang hampir sama dengan influenza. Sebaiknya Anda tunda lebih dulu untuk bepergian jika merasakan gejala influenza. Agar lebih aman, tutup mulut dan hidung dengan tangan.

4.         PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

Belum ada vaksin spesifik yang dapat mencegah infeksi MERS-Cov hingga kini. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat suportif untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
Pencegahan dengan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), menghindari kontak erat denganpenderita,menggunakan masker,menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.
Selain itu, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter setiap 6 minggu sebelum bepergian. Dan melakukan vaksinasi meningitis sebelum berkunjung ke Arab Saudi.
Melindungi diri dan orang yang mengalami penyakit yang menyerupai influenza juga sangat penting. Caranya :
  • Jika Anda merasakan gejala-gejala penyakit seperti influenza, disarankan untuk tidak keluar rumah.
  • Selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
  • Setiap kali batuk dan bersin tutup mulut dan hidung.
  • Selalu pakai masker saat terkena flu atau berdekatan dengan orang yang terkena flu.
Ketika Anda mengalami gejala demam, batuk dan sulit saat bernapas, segera konsultasikan ke dokter. Apalagi jika Anda sudah mengalami gejala ini dalam waktu 14 hari.
Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee concerning MERS CoV menyatakan bahwa MERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat (PHEIC/Public health emergency of international concern).


Persediaan sebelum berangkat
1.   Sentiasa memastikan tahap kesihatan berada dalam keadaan baik, khasnya yang berpenyakit kronik seperti asma, penyakit salur pernafasan tersekat kronik (COPD), sakit jantung, diabetes dan lain-lain. Kerajaan Arab Saudi mencadangkan agar bakal jemaah haji warga emas dan yang mempunyai penyakit kronik menangguhkan pemergian.
2.   Mengambil vaksin tambahan iaitu vaksin influenza dan Pneumococcal (amat digalakkan) terutama yang berumur atau mempunyai penyakit kronik dan mengikut nasihat pegawai perubatan. 
3.   Membawa bekalan penutup mulut dan hidung (mask) yang mencukupi dan pencuci tangan (hand sanitizer) untuk kegunaan sendiri semasa berada di Mekah dan dalam kapal terbang.
4.   Sentiasa mengikuti perkembangan semasa mengenai wabak ini dan langkah pencegahan yang perlu diambil dari semasa ke semasa.
 
Pencegahan di Mekah
1.   Sentiasa mengamalkan tahap kebersihan diri yang tinggi, seperti kerap mencuci tangan, terutama selepas batuk, bersin atau selepas bersalam.
2.   Sentiasa membawa penutup hidung dan mulut seta pencuci tangan untuk digunakan ketika perlu.
3.   Sentiasa mengamalkan etika batuk (cough etiquette) yang baik.
4.   Mengelakkan daripada mengambil makanan mentah atau tidak dimasak sepenuhnya.
5.   Membasuh buah-buahan dan sayur-sayuran terlebih dahulu sebelum dimakan.
6.   Mengelak minum air tidak terawat. 
7.   Memakai penutup hidung dan mulut sekiranya terdapat tanda-tanda jangkitan MERS-CoV dan dapatkan rawatan segera.



Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan
1.            Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
2.            Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
3.            Pemberitahuan keseluruh Dinas Kesehatan Provinsi tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
4.            Pemberitahuan ke seratus Rumah Sakit Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS Vertikal tentang kesiapsiagaan dan  tata laksana MERS CoV.
5.            Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS – CoV, yang terdiri dari :
1.      Pedoman umum MERS CoV
2.      Tatalaksana klinis
3.      Pencegahan Infeksi
4.      Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara
5.      Diagnostik dan laboratorium
Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan MERS-CoV. Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Embarkasi / Debarkasi (KKP)
Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji Indonesia. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV. Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar