SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Penyakit MERS dan Virus
MERS-CoV
Penyuluh : Feri Dwi Setyawan
Topic : Penyakit MERS dan Virus MERS-CoV
Pokok bahasan : Cara Penanganan penyakit mers
Sasar : jemah haji
Tempat : Asrama haji
Hari / Tanggal : Rabu, 23 September 2014
Waktu : 40 menit
Media : Livlet, ppt, poster
Metode : Ceramah, Livlet, Diskusi,poster vidio
I.
Tujuan Umum
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Jemaah haji dapat memahami dan mengerti tentang penyakit Mers dan virus Mers-coV
II.
Tujuan Kusus.
Setelah mengikuti kegiatan
penyuluhan Jemaah haji dapat memahami tentang:
·
Pengertian penyakit mers,
·
Penyebab penyakit mers,
·
Gejala dan penularan,
·
Penanganan penyakit mers,
·
Cara penularan mers,dan
·
Pencegahan mers,
Kegiatan penyuluhan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan perawat
|
Kegiatan pasien
|
Media
|
1.
Pembukaan
Waktu
5 menit
|
· Memberi salam
· Menjelaskan tujuan pembelajaran
· Mengali sejauh mana pengetahuan
klien
|
· Menjawab salam
· Mendengarkan dan memperhatikan
· Menjawab pertanyaan perawat
|
Diskusi
Ceramah
|
2.
materi
waktu
20 menit
|
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
1) Pengertian penyakit mers,
2) Penyebab penyakit mers,
3) Gejala dan penularan,
4) Penanganan penyakit mers,
5) Cara penularan mers,dan
6) Pencegahan penyakit mers.
|
Menyimak ,mendengarkan, berperan aktif (mengajukan
pertanyaan bila belum jelas)
|
Ceramah,
Diskusi,
|
3.
penutup
waktu
15 menit
|
Evaluasi :
Meminta kepada ibu-ibu untuk menjelaskan, menyebutkan atau
mempraktekkan kembali mengenai:
1) Pengertian penyakit mers,
2) Penyebab penyakit mers,
3) Gejala dan penularan,
4) Penanganan penyakit mers,
5) Cara penularan mers,dan
6) Pencegahan penykit mers
Penutup
:
Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan
salam
|
1.
Menjawab pertanyaan
2.
Melakukan intruksi perawat
3.
Berperan aktiv jika ada yang belum jelas
4.
Menjawab salam penutup
|
Tanya jawab
Diskusi
|
MATERI PENYULUHAN
1.
PENGERTIAN
MERS adalah penyakit yang disebabkan
oleh Corona virus yang disebut Middle
East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov)
MERS-CoV adalah penyakit sindrom
pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan
mulai dari yg ringan sampai berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak
nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, MERS
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-Cov), Virus ini berbeda dengan corona virus lain yang telah ditemukan
sebelumnya, sehingga kelompok studi corona virus dari Komite Internasional
untuk Taksonomi Virus memutuskan bahwa novel corona virus tersebut dinamakan
sebagai MERS-Cov.
Virus MERS-Cov ini tidak sama dengan
corona virus penyebab penyakit Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona virus yang
terdapat pada kelelawar.
Insiden MERS pertama kali dilaporkan
pada tahun 2012 di Arab Saudi. Penyakit MERS ini juga biasa disebut sebagai flu
Arab. Pada kurun waktu tiga bulan, sejak April sampai dengan Juni 2013, jumlah
infeksi MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus dengan 38 kematian
MERS menyerang saluran pernapasan
yang menyerupai sakit flu biasa, mulai dari yang ringan hingga berat. Gejalanya
adalah demam, batuk dan sesak nafas, dan bersifat akut. Sebagian besar penyakit
MERS dilaporkan terjadi pada usia di atas 50 tahun dan sebagian besar terjadi
pada laki-laki.
2.
GEJALA DAN PENULARAN
Penyakit mematikan yang satu ini
disebabkan oleh virus Corona MERS (Middle
East respiratory syndrome coronavirus). Virus ini sudah mulai menyerang di
Arab Saudi. Pasalnya, virus MERS yang belum ada obatnya ini sudah banyak
menelan korban.
Virus MERS hampir sama dengan virus
SARS Corona, hanya saja virus MERS lebih mematikan. Angka kematian akibat virus
MERS sebesar 50% dan untuk SARS hanya 10%.
Dr H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,
MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, menjelaskan bahwa virus MERS ini
memiliki tingkat kematian cukup tinggi dan penularannya cukup cepat.
Sampai saat ini, infeksi MERS sudah
menyerang di berbagai negara terutama di Kawasan Timur Tengah, seperti Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan masih banyak lagi. Virus MERS baru diketahui
pada tahun 2012 dan belum ada vaksinnya.
Menurut, Dr Ari bahwa ciri-ciri
seseorang terkena virus MERS itu hampir sama dengan penyakit flu biasa. Karena
hanya pemeriksaan medis saja virus MERS bisa diketahui.
Ciri-ciri penyakit akibat virus
MERS, meliputi :
1.
Penderita mengalami gangguan pernapasan, seperti nafas
pendek.
2.
Mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius yang disertai
gangguan pernapasan.
3.
Batuk-batuk dan bersin.
4.
Mengalami pneumonia dan gagal ginjal.
5.
Merasakan sakit di bagian dada.
Penyakit
MERS dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi
penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat
melalui kontak langsung melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu
atau bersin, maupun secara tidak langsung melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi virus MERS-Cov.
Virus MERS lebih mudah menginfeksi orang
yang mempunyai kekebalan tubuh rendah, misalnya lanjut usia, anak-anak kecil,
orang yang sedang dalam perjalanan. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu
menjaga kesehatan Anda.
Jumlah korban dari virus MERS di
Arab Saudi sebesar 339 kasus. Jadi, bagi Anda yang ingin berencana ke Arab
Saudi selalu perhatikan kesehatan Anda.
Sebagian besar orang yang terinfeksi
MERS-Cov berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat dengan
gejala-gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari jumlah
penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit
saluran pernapasan tingkat sedang.
Gejala-gejala dari penyakit ini
dapat dan mudah kita ketahui, kalau ada yang merasakan hal tersebut ada baiknya
segera melaporkan dan prikasa ke Rumah Sakit yang terdekat sekitar lokasi anda.
Untuk berkonsultasi tentang penyakit yang dialami , karena penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang serius dan tidak ada pengobatan yang
ditemukan sampai saat ini.
Virus ini dapat menular antar manusiasecara
terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang
berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya dapat
melalui :
1. Langsung : melalui percikan dahak
(droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak
dengan benda yang terkontaminasi virus.
Sampai saat ini, masih terus dilakukan
investigasi mengenai pola penularan MERS-Cov, karena telah ditemukan adanya
penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak dekat dengan penderita.
Penularan dari pasien yang terinfeksi
kepada petugas kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari
kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis,
Tunisia, dan Italia juga diinvestigasi.
3.
CARA AGAR TERHINDAR
Jika Anda ingin berpergian ke Arab Saudi, entah itu untuk
umroh ataupun liburan sebaiknya Anda untuk tetap waspada penularan virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Saat ini Arab Saudi sedang
gencar-gencarnya membuat peringatan tentang bahaya virus tersebut. Virus ini
belum ditemukan obat untuk mengatasinya sehingga sudah 69 korban meninggal.
Sementara 194 orang dinyatakan positif terkena virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Cara agar terhindar dari virus
Corona MERS:
1.
Melaksanakan Perilaku Hidup Sehat
2.
Usahakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik.
Segera demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
3.
Lindungi diri dari penularan
4.
Lindungi diri Anda dari virus penyakit yang hampir sama
dengan influenza. Sebaiknya Anda tunda lebih dulu untuk bepergian jika
merasakan gejala influenza. Agar lebih aman, tutup mulut dan hidung dengan
tangan.
4.
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Belum ada vaksin spesifik yang dapat
mencegah infeksi MERS-Cov hingga kini. Selain itu, belum ditemukan juga metode
pengobatan yang secara spesifik bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh
MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat suportif untuk meringankan gejala. Tes
laboratorium Polymerase Chain Reaction
(PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa
laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
Pencegahan
dengan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), menghindari kontak erat
denganpenderita,menggunakan masker,menjaga kebersihan tangan dengan sering
mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.
Selain itu, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter
setiap 6 minggu sebelum bepergian. Dan melakukan vaksinasi meningitis sebelum
berkunjung ke Arab Saudi.
Melindungi diri dan orang yang mengalami penyakit yang
menyerupai influenza juga sangat penting. Caranya :
- Jika Anda merasakan gejala-gejala penyakit seperti influenza, disarankan untuk tidak keluar rumah.
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
- Setiap kali batuk dan bersin tutup mulut dan hidung.
- Selalu pakai masker saat terkena flu atau berdekatan dengan orang yang terkena flu.
Ketika Anda mengalami gejala demam, batuk dan sulit
saat bernapas, segera konsultasikan ke dokter. Apalagi jika Anda sudah
mengalami gejala ini dalam waktu 14 hari.
Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013
pada pertemuan IHR Emergency Committee
concerning MERS CoV menyatakan bahwa MERS CoV merupakan situasi serius dan
perlu perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat
(PHEIC/Public health emergency of
international concern).
Persediaan sebelum berangkat
1. Sentiasa memastikan tahap kesihatan
berada dalam keadaan baik, khasnya yang berpenyakit kronik seperti asma,
penyakit salur pernafasan tersekat kronik (COPD), sakit jantung, diabetes dan
lain-lain. Kerajaan Arab Saudi mencadangkan agar bakal jemaah haji warga emas
dan yang mempunyai penyakit kronik menangguhkan pemergian.
2. Mengambil vaksin tambahan iaitu
vaksin influenza dan Pneumococcal (amat digalakkan) terutama yang berumur atau
mempunyai penyakit kronik dan mengikut nasihat pegawai perubatan.
3. Membawa bekalan penutup mulut dan
hidung (mask) yang mencukupi dan pencuci
tangan (hand sanitizer) untuk
kegunaan sendiri semasa berada di Mekah dan dalam kapal terbang.
4.
Sentiasa mengikuti perkembangan semasa mengenai wabak ini
dan langkah pencegahan yang perlu diambil dari semasa ke semasa.
Pencegahan di Mekah
1. Sentiasa mengamalkan tahap
kebersihan diri yang tinggi, seperti kerap mencuci tangan, terutama selepas
batuk, bersin atau selepas bersalam.
2. Sentiasa membawa penutup hidung dan
mulut seta pencuci tangan untuk digunakan ketika perlu.
3.
Sentiasa mengamalkan etika batuk (cough etiquette) yang baik.
4. Mengelakkan daripada mengambil
makanan mentah atau tidak dimasak sepenuhnya.
5. Membasuh buah-buahan dan
sayur-sayuran terlebih dahulu sebelum dimakan.
6. Mengelak minum air tidak terawat.
7. Memakai penutup hidung dan mulut
sekiranya terdapat tanda-tanda jangkitan MERS-CoV dan dapatkan rawatan segera.
Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan
1.
Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
2.
Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans
pneumonia.
3.
Pemberitahuan keseluruh Dinas Kesehatan Provinsi tentang
kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
4.
Pemberitahuan ke seratus Rumah Sakit Rujukan Flu Burung,
RSUD dan RS Vertikal tentang kesiapsiagaan dan tata laksana MERS CoV.
5.
Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan
penanggulangan MERS – CoV, yang terdiri dari :
1. Pedoman umum MERS CoV
2. Tatalaksana klinis
3. Pencegahan Infeksi
4. Surveilans di masyarakat umum dan di
pintu masuk negara
5. Diagnostik dan laboratorium
Semua
petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan MERS-CoV.
Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Embarkasi / Debarkasi (KKP)
Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji Indonesia. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV. Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.
Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji Indonesia. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV. Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar